Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun mengatakan bahwa Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri bisa menolak permintaan mundur FX Hadi Rudyatmo sebagai Plt Ketua DPD PDIP Jawa Tengah.
Komarudin menjelaskan bahwa surat pengunduran diri Rudy sepenuhnya menjadi wewenang ketua umum. Dia menyebut DPP atau Mahkamah Partai tak akan terlibat atau memproses surat tersebut.
"Nah tapi soal nanti dia dikabulkan atau tidak permintaan itu, tergantung ketua umum yang memberi tugas," kata Komar saat dihubungi, Kamis (17/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membaca surat Rudy, ujar Komar, mengandung pesan tersirat bahwa posisinya saat ini merupakan tugas dari Megawati selaku ketua umum. Dia menyoroti pernyataan Rudy, yang menegaskan akan tetap loyal kepada Megawati.
"Jadi bahasa dia itu tersirat bagaimana loyalitas dia kepada ketua umum. Jadi sebenarnya sangat bergantung kalau surat itu kemudian diterima ketua umum dan ketua umum bilang tidak, ya dia harus selesaikan sebagai kader," katanya.
Namun, Komar mengaku belum memastikan apakah surat pengunduran diri Rudy sudah diterima Megawati. Dia juga tak tahu menahu apakah pengunduran diri Rudy terkait agenda Konferensi Daerah PDIP Jateng yang semula akan digelar Desember ini.
"Saya tidak terlalu banyak komunikasi soal perkembangan. Saya juga tugas terlalu banyak di Indonesia Timur," kata dia.
Alasan pengunduran diri Rudy yang diduga terkait Konferda disampaikan oleh Ketua DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa. Agenda konsolidasi partai tersebut sedianya digelar Selasa (16/12) kemarin. Namun DPP PDIP melayangkan surat berisi penundaan Konferda sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
"Hemat saya, beliau (FX Rudy) ora pengen kewirangan (malu) karena tidak bisa melaksanakan Konferda yang diamanatkan oleh ketua umum," kata Teguh saat ditemui di Kantor DPC PDIP Solo, Kamis (18/12).
Dalam suratnya, Rudy menyebut bahwa dirinya tak lagi mampu menjalankan tugas sebagai Plt Ketua DPD Jateng. Dia menjabat posisi itu sejak Agustus 2025 lalu menggantikan Bambang Wuryanto usai Kongres Partai pada awal Juli yang kembali menetapkan Mega sebagai ketua umum.
Rudy mengaku ingin kembali menjadi kader biasa. Meski begitu, dia menegaskan bahwa dirinya tetap loyal kepada Megawati.
"Dengan legowo dan tulus ikhlas, kami mohon tetap menjadi anggota, PDIP biasa. Kami tetap loyal, taat, dan patuh, kepada ketua umum dan tetap berjuang siap memenangkan pemilu 2029," ujarnya.
Rudy merupakan loyalis Megawati sejak menjadi kader PDI pada 1977. Rekam jejaknya panjang di partai ideologis Sukarno tersebut. Mulai 2000, saat PDI menjadi PDIP, Rudy menjabat Ketua DPC PDIP Solo selama lima periode hingga 2025.
(thr/isn)

2 hours ago
1

















































