Gusti Moeng Dilarang Masuk Kawasan Keraton, Suasana Sempat Tegang

2 hours ago 1

Solo, CNN Indonesia --

Kubu SISKS Pakubuwono XIV Purbaya melarang Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta, GKR Wandansari alias Gusti Moeng memasuki kawasan Museum Keraton, Senin (15/12).

LDA yang digawangi Gusti Moeng merupakan pendukung utama kakak Purbaya, SISKS Pakubuwono XIV Mangkubumi yang sama-sama mengklaim sebagai pewaris tahta kerajaan.

Kejadian ini memicu ketegangan antara dua kubu yang berebut legitimasi sebagai penguasa Keraton Surakarta. Belasan anggota Polisi dan Satpol PP Kota Surakarta tampak bersiaga di pelataran Kedhaton yang merupakan area inti Keraton Surakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan CNNIndonesia.com, sejumlah petugas Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X Jateng-DIY tampak menghadap GKR Timoer Rumbai dan GRAy Devi Leliana Dewi di area Kedhaton. Keduanya adalah pengageng (pejabat) di Bebadan (kabinet) bentukan PB XIV Purbaya.

Sedangkan Gusti Moeng dan beberapa pendamping ikut menunggu tak jauh dari pintu museum.

Setelah berunding sesaat, Devi yang memegang kunci membukakan pintu Museum untuk para petugas tersebut. Di saat yang sama, sejumlah polisi berbaris di depan pintu tersebut.

Moeng lalu berusaha ikut masuk bersama para petugas dari BPK X. Namun upaya tersebut gagal. Ia tidak diperkenankan masuk ke dalam Museum.

"Dia itu siapa kok nglarang-nglarang saya yang sepanjang hidup tinggal di sini," kata Moeng sambil menunjuk ke arah Devi, Ratih, dan anak-anak mereka.

Moeng lalu menyinggung kesepakatan kubu Purbaya membukakan pintu museum untuk renovasi. Tindakan kubu Purbaya menghalang-halangi Moeng untuk memasuki museum melanggar kesepakatan tersebut.

"Di Balai Kota dia ngomong mendukung, menyetujui (membukakan pintu). Mendukung kok ke mana-mana masang gembok," ujarnya.

Moeng beralasan Bebadan (kabinet) bentukan mendiang Pakubuwana XIII sampai sekarang belum dibubarkan. Moeng sendiri menduduki Pengageng Sasana Wilapa dalam bebadan tersebut.

"Yang punya hak mengakses (pintu-pintu Keraton) itu memang bebadan itu. Dan Jabatan saya di Bebadan ini belum selesai," kata dia.

Sementara itu, Timoer membantah pihaknya melanggar kesepakatan di Balai Kota Solo. Ia mengatakan pihaknya sepakat untuk memberi akses bagi pekerja dari BPK X saja.

"Hanya pekerja saja yang masuk. Saya sendiri juga di luar supaya tidak mengganggu jalannya pekerjaan," kata dia.

Lebih lanjut, Timoer mengklaim kewenangan mengurus Museum Keraton Surakarta sudah berada di tangan Devi. Bahkan Devi sudah menjabat sebagai Pengageng Museum sejak Mendiang Pakubuwana XIII masih hidup.

"Sekarang di masa Pakubuwana XIV, Gusti Devi juga masih dipercaya untuk mengelola Museum," kata dia.

Tensi antara kubu PB XIV Mangkubumi dan PB XIV Purbaya meningkat Timoer dan sejumlah pendukung Purbaya mengganti gembok pintu-pintu, Sabtu (13/12) kemarin. Belasan pegawai BPK X diusir dari Museum Keraton saat mengerjakan renovasi tata pamer.

Saat itu, petinggi LDA, pendukung PB XIV Mangkubumi tengah berada di Jakarta untuk memenuhi undangan dari Kementerian Kebudayaan. Penggantian gembok-gembok tersebut sempat diwarnai adu mulut antara Timoer dan sejumlah kerabat Keraton pendukung PB XIV Mangkubumi.

(syd/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Olahraga Sehat| | | |